JAKARTA– Ini bukan fiksi, tapi itu terjadi, jenderal pasukan khusus LB Moerdani yang hanya mempunyai 4 orang prajurit namun mampu mengusir pemberontak PRRI/Permesta (Pemerintahan Revolusi Republik Indonesia dan Perjuangan Rakyat Semesta).
BACA JUGA:
Kabar dari berbagai sumber, pada Rabu (29/11/2023), terjadi upaya pemberontakan di Pekanbaru, Riau pada tahun 1958. Aksi tersebut dipimpin oleh Letkol Ahmad Hussein. Hal ini terjadi sebagai respons atas ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintah pusat.
Karena permasalahan tersebut tidak berlanjut, maka LB Moerdani atau Benny Moerdani yang saat itu berpangkat Letnan Satu (Lettu) diberi tugas untuk mengamankan kota Pekanbaru.
Kota Pekanbaru saat itu dikabarkan menjadi sarang kesatuan PRRI/Permesta dengan persenjataan lengkap yang bersumber dari bantuan luar negeri. Menariknya, Benny Moerdani harus terjun dari pesawat untuk mencapai lokasi sasaran.
Padahal ia belum pernah mengalami keterpurukan sebelumnya. Pasalnya, saat rekan-rekannya berlatih di Margahay, Jawa Barat, ia sedang sakit dan harus dirawat di rumah sakit.
Benny, berbekal briefing singkat di pinggir runway oleh Lt. II. Soewen, akhirnya berani terjun dari C-47 Skytrain. Ia dan rekannya berhasil mendarat dengan selamat di semak-semak.
Komandan Kompi A Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau kini disebut Kopassus langsung menguasai Lanud Simpang Tiga Pekanbaru dan melakukan penggerebekan. Unit-unit pemberontak berhasil dipukul mundur, meskipun mereka memiliki peralatan militer yang lebih canggih dibandingkan TNI pada saat itu.
Setelah sukses tersebut, Benny Moerdani kembali dipanggil oleh Letkol Udara Wiriadinat untuk berangkat ke pusat kota Pekanbaru karena di sanalah basis kegiatan PRRI.
Ikuti berita Okezone berita Google
Ikuti terus semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang
klik disinidan nantikan kejutan menarik lainnya
Quoted From Many Source